Jumat, 10 Juli 2009

hari ini kemudian kelam

masuk kedalam suasana yang kian tajam kata raungan yang keluar dari kepala kepala orang tak berperasaan..
mereka mengungkapkan tajinya sesaat dikeluarkan sebongkah daging dihadapan mereka untuk mereka santap dengan tanpa memberikan kerelaan untuk dibagi kepada yang lain..
apakah mereka tidak dapat berpikir seperti penulis ini berpikir??
apakah hanya penulis yang berpikir bahwa mereka itu tidak berpikir??
penulis kembali jongkok disebuah pojokan sebuah gedung dengan ditemani seorang teman baik yaitu sebatang rokok kembali berputar putar mencari sebuah harapan baru di semua silsilah hari yang kemudian jadi kelam ini.
tak urung kepalanya berputar dan kembali ke titik dimana dia menyadari bahwa harapannya kian urung..
tak ayal dikatakan begitu dikarenakan seakan akan kesempatan menjauh dan kian lama kian tak tampak matanya, apakah ini hanya dramatisasi dari sebuah hari yang kelam?ataukah ini dapat menjadi acuan dimana keadaan seperti terus yang akan menemani selama perjalanan penulis menuju dunia yang baru??

penulis hanya mempertanyakan "harapan...apakah enggan dirimu menghampiri??"
penulis hanya berkata "hanya sedikit keyakinan yang ada di dalam sekarang!"

Bandung 10 juli 2009

Tidak ada komentar: