Sabtu, 11 Juli 2009

selamat tinggal putri kecil

lagi lagi dan kembali lagi sebatang rokok menjadi incaran kemarahan..tapi lebih tepatnya bukan kemarahan namun hanya sekedar kekesalan semata yg muncul akibat rasa tak sadar yang kian menolak untuk berpikir dengan kata terima..
kisahnya simple saja...
hanya berkutat masalah seseorang, yang sekelilingnya sedang tidak ada warnanya,..
tak ada secercah cahaya bagi sebuah lensa kontak untuk membuat sebuah grafik gambar yang baik untuk sebuah memory.
semuanya terbalik sekarang..
ditambah kesedihan seseorang yang sekarang menggebu gebu untuk tidak dikeluarkan..
apakah ini hanya rasa sesaat ataukah ini pertanda bahwa seseorang disana adalah jalan yang sebenarnya harus ditempuh meskipun pada nyatanya harus tertutup??
namun sekarang sudah sahaja sampai disini..
memutuskan atau menetapkan...
selamat tinggal putri kecilku..
diam dan bahagialah kau dengan pangeran mu itu..
panggil aku ketika kau membutuhkan secercah tangan dariku..
meskipun aku tau tak akan ada jasadku di sana ketika kau membutuhkankuu..

Tidak ada komentar: